Sekitar
jam 10 kemarin, Dahlan Iskan diberi gelar doktor kehormatan dari IAIN
Walisongo Semarang dalam bidang ilmu Komunikasi dan Penyiaran
Islam. Tentu banyak pertimbangan yang disampaikan sehingga pak Dahlan
mendapatkan gelar doktor kehormatan tersebut, tetapi yang sangat jelas
ialah bahwa kiprah dan karya nyata pak Dahlan Iskanlah yang menjadi
pertimbangan utama dalam pemberian gelar doktor kehormatan tersebut.
Sebagaimana
kita tahu bahwa Dahlan Iskan adalah seorang jurnalis yang sangat
produktif, baik saat masih memimpin Jawa Pos maupun sampai menjadi
meneri BUMN saat ini. Demikian juga kiprah dan sepak terjang beliau
sungguh sangat luar biasa dalam memberikan contoh mengenai
kesederhanaan, kejujuran, merakyat, apa adanya dan bersih. Dari tulisan
tulisan yang dapat kita baca, beliau juga tidak lepas dari cara dakwah
yang efektif melalui tulisan, karena pada dasarnya ajaran Islam itu
intinya mengajarkan tentang keujuran, kerja keras, disiplin dan
menghormati pihaklain.
Memang
apa yang dilakukan oleh Dahlan Iskan tidak secara langsung mendahwahkan
diri sebagaimana para dai pada umumnya, melainkan langusng dalam
bentuk karya nyata dan tindakan yang dapat dirasakan oleh masyarakat
secara langsung. Bagimana ketika beliau memberikan semangat untuk
bekerja keras dan tidak pantang menyerah, bagaimana ajakan beliau untuk
berlaku jujur, sedrhana dan tidak menjaga jarak dengan masyarakat
secara umum. Bahkan kita juga tahu bahwa dalam setiap langkahnya pak
Dahlan juga sesekali malah secara langsung mengaitkan antara bisnis
dengan pernyataan Isl am yang khas.
Pada
saat masih kecil beliau nyantri dan sekaligus menuntut ilmu di
madrasah. Tempaan ilmu agama tersebut ternyata terus membekas dalam
dirinya, sehingga meskipun telah menjadi orang sukses, tetap saja masih
mempertahankan apa yang pernah didapatkan dan kemudian diyakininya
sebagai hal yang benar dan harus dilaksanakan. Ruapanya gegap gempita
duniawi yang selalu menggodanya, tidak mampu mengubah sikap dan perilaku
santun dan jujurnya. Pribadi yang sangat kuat tersebut tentu merupakan
sebuah modal kuat untuk terus berkiprah dalam membangun umat.
Berbagai
pikiran yang dituangkan dalam tulisan tulisan beliau sunguh sangat
menyentuh, walaupun tidak secara langsung dapat dikonotasikan sebagai
dakwah. Namun sebagai orang yang memaknai dakwah bukan sekedar
bercerasmah dan menggunakan dalil al-Quran maupun hadis nabi sebagai
legitimasinya, sesungguhnya apa yang ditunjukkan oleh pak Dahlan justru
merupakan dakwah yang perlu terus dilakukan dan dikembangkan. Nilai
nilai Islam yang universal dan kemudian dipadukan dengan prilaku teladan
itulah bentuk dakwah kini dan masa depan yang diidealkan.
Contoh
dalam persoalan ini ialah bagaimana ketika beliau mengajarkan kepada
para calon pengusaha muda untuk tetap fokus yang kemudian disamakan
dengan kata tauhid, dan tidak boleh terpengaruh oleh usaha lainnya atau
dengan kata lain tdak boleh musyrik. Artinya sebagai pengusaha pemula,
seseorang harus bertauhid atau fokus dalam usaha yang ditekuninya dan
jangan menoleh kepada jenis usaha lain yang beraneka ragam, sehingga
semuanya akan menjadi gagal. Tidak fokus tersebut diibarakannya sebagai
tindakan musyrik atau menyekutukan usahanyanya dengan usaha lain yang
belum tentu akan menambal berhasil, malahan akan menggagalkannya.
Justru
apa yang dilakukan oleh pak Dahlan itulah yang sesuai dengan apa yang
sedang dan akan terus dikembangkan oleh IAIN Walisongo Semarang, yakni
mengipayakan cara dakwah yang efektif dan sesuai dengan perkembangan
masyarakat. Bahkan saat ini dakwah akan lebih mengena bilamana
dilakukan dengan cara langsung bertindak dan memberikan
keteladanan, bukan lagi dengan ceramah dan rapat umum yang iasanya
hanya akan terasa syiar sesaat saja dan selebihnya sama sekali tidak
berdampak.
Dakwah
bilhal itulah kata yang saat ini cocok dialamatkan kepada pak Dahlan
Iskan dalam kiprahnya sebagai manusia yang beriman dan tetap teguh
memegang keyakinannya yang diperoleh semenjak kecil dan nyantri di
Magetan Jawa Timur. Sebagai seorang muslim yang sangat menyadai
keberadaannya sebagai hamba Tuhan yang mempunyai tugas menyampaikan
ajaran Islam kepada sesama, pak Dahlan kemudian dapat melakukan dakwah
tersebut melalui cara yang berbeda dan menurut saya lebih efektif dan
mengena.
Tentu
masih banyak contoh dari sikap dan langkah pak Dahlan yang sudah
diketahui oleh masyarakat secara umum, yang semuanya menunjukkan sosok
pak Dahlan Islan yang sederhana, apa adanya, jujur, mempunyai
integritas, bersih dan tidak mau ribet. Kesukaannya untuk membaur
dengan masyarakat, merupakan salah satu keunikan yang dimiliki
olehnya. Demikian juga sikapnya yang apa adanya serta jujur dalam
segala hal merupakan sesuatu yang sangat perlu diapresisasi oleh kita
semua.
Keteladanan
yang dicontohkan oleh Rasul Muhammad saw dan para sahabat dekat nabi,
rupanya telah memberikan inspirasi bagi pak Dahlan, sehingga dalam
setiap langkah yang ditempuhnya, selalu ingin menaburkan yang baik,
meskipun terkadang harus disalah pahami oleh pihak lain. Kita menyadari
bahwa berdakwah untuk mengajak kepada kabaikan dalam semua bidang tentu
bukan tanpa rintangan, bahkan Nabi sendiri pada saat itu tetap saja
mendapatkan rintangan yang sangat berat, walaupun semua ajarannya ialah
kebaikan dan kemaslahatan.
Terkadang
niat baik dan sikap yang sederhana yang diwarisi dari tradisi Nabi ,
para sahabat dan para ulama tempo dulu tersebut justru mendapatkan
kritik dari pihak lain. Dalam kasus pak Dahlan dapat sampaikan
bahwa sikap baik yang dilakukan ternyata juga mendapatkan kritikan dari
para politisi yang merasa “tersaingi” oleh beliau. Banyak komentar
yang dilontarkan, apakah dikatakan mencari sensasi, tebar pesona,
membangun citra dan lainnya. Tetapi bukan pak Dahlan kalau
kemudian larut dalam kritik tersebut. Justru dari kritik
tersebut kemudian masyarakat malah memberikan apresiasi kepadanya
memalui berbagai komentar yang jujur dan berbalik memiringkan kritik
yang dilontarkan.
Apapaun
komentar dan kata orang, pak Dahlan memang termasuk orang yang unik dan
percaya dengan apa yang saat ini dilakukan. Beliau tidak “ngeman”
jabatan yang saat ini dipegangnya, sehingga harus mengubah gaya dan
cara hidupnya untuk menyesuaikan dengan tuntutan atau trend yang
berkembang. Pak Dahlan akan tetap menjadi dirinya sendiri
yangterbungkus dengan akhlak dan aktualisasi ajaran Islam yang
substansial sebagaimana yang saat ini telah ditunjukkannya.
Karena
itu sangat layak pak Dahlan Iskan diberikan gelar doktor kehormatan
dalam bidang ilmu komunikasi dan penyiaran Islam oleh IAIN Walisongo
Semarang, mengingat kiprah dan karya tulisnya yang sangat luar
biasa serta sejalan dan menunjang apa yang diperjuangkan dan
dilaksanakan oleh IAIN Walisongo. Tentu ada harapan besar bagi kita agar
peristiwa ini natinya dapat memberikan inspirasi bagi masyarakat dan
khususnya para mahasiswa jurusan dan prodi komunikasi dan penyiaran
Islam untuk lebih kreatif dalam mengembangkan cara berdakwah yang
efaktif dan berhasil. Untuk itu kita ucapkan selamat kepada beliau,
dengan iringan doa, semoga dengan gelar tersebut, kiprah pak Dahlan
dikemudian hari akan lebih terasa dan dapat memebrikan manfaat lebih
besar bagi bangsa dan negara ini. Amin.