(syari'ahwalisongo.ac.id) - "Untuk meningkatkan kader dalam menulis, Lembaga Penerbitan Mahasiswa (LPM) Justisia Fakultas Syari'ah IAIN Walisongo Semarang mengadakan teknik menulis jitu dibarengi dengan kajian Islamic Studies," ujar Anis Fitria, selaku Wakil Pimpinan Umum LPM Justisia dalam kesempatan pembukaan acara "Training Menulis dan Pendalaman Kajian Islamic Studies," Rabu, (2/13).
Kualitas sebuah
tulisan harus selalu di asah terus-menerus sehingga tulisan yang bermutu
bisa dipertanggungjawabkan. Baik itu menulis berita, opini, artikel
ilmiah, esai, karya ilmiah (makalah) dan sastra. tulisan jika
terus-menerus di asah meskipun asalnya kurang baik, lama-lama akan
menjadi lebih baik. Sehingga itu perlu ketelatenan dalam belajar
menulis. "Menulis memang hal yang sederhana, tapi jika tidak digeluti
dengan serius, maka akibatnya ketika menulis akan asal-asalan. Dan pasti
tulisanya tidak tajam dan mendalam," ungkap Yayan M Royani, salah satu
narasumber dalam acara workshop itu.
Mengenai pendalaman kajian Islamic
Studies Tedi Kholiludi selaku mantan pimpred Jurnal Justisia mengatakan
bahwa kulitas tulian dalam sebuah karya di Justisia harus diimbangi
dengan pengetahuan yang cukup. Sehingga, selain latihan dalam menulis
itu sendiri perlu juga dilakukan pendalaman kajian ilmiah. Sehingga
tulisan nantinya nampak lugas dan mendalam. "Menulis, baik itu esai,
artikel, atau karya ilmiah harus pula diimbangi dengan kajian keilmuan
yang memadai. Tulisan yang disertai dengan pengetahuan yang memadai akan
nampak proporsional dan mendalam," ujar Tedi. (C3-P)